Khutbah

Khutbah Jum’at Masjidil Haram 24 Jumadil Awwal 1445 H

Khutbah Jumat Masjidil Haram

24 Jumadil Awwal 1445 H (8 Desember 2023)

Kesuksesan: Pengertian dan Nasihat Untuk Meraihnya

Oleh: Syaikh Dr. Bandar Balilah hafizhahullahu ta’ala

Download Naskah Khutbah

Khutbah Pertama

ٱلْحَمْدُ لِلَّـهِ مُنزِّلِ الْكِتَابِ، مُفَصِّلِ الْخِطَابِ، فَاتِحِ أَبْوَابِ الصَّوَابِ، مَانِحِ أَسْبَابِ الثَّوَابِ، أَشْهَدُ أَلَّا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، شَهَادَةً لَا شَكٍّ فِيهَا وَلَا ارْتِيَابَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، بَعَثَهُ بِالْحَقِّ وَالْهُدَىٰ وَالْآدَابِ، صَلَّى اللّٰهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَىٰ الْآلِ وَالْأَصْحَابِ، وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِيهِمْ بِإِحْسَانٍ مَا لَمَعَ سِرَابٌ وَهُمْعُ سِحَابٌ.

Segala puji bagi Allah, yang menurunkan Kitab-Nya, yang menjelaskan perkataan-perkataan-Nya, yang membuka pintu-pintu petunjuk, yang memberikan sebab-sebab pahala. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, suatu kesaksian yang tidak diragukan lagi. Saya juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, petunjuk, dan akhlak yang baik. Semoga Allah memberikan rahmat dan keberkahan kepada-Nya, keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya dengan kebaikan sejauh mata memandang dan sejauh pikiran merenung.

Amma ba’du.

Maka saya menasihati kalian, wahai manusia, dan diri saya sendiri untuk bertakwa kepada Allah. Bertakwalah kepada Allah, semoga Allah memberikan rahmat-Nya padamu. Sesungguhnya orang yang bertakwa adalah yang berhasil dan beruntung, sedangkan orang yang celaka adalah yang ragu-ragu.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.” (At-Taubah: 119)

Wahai orang-orang yang beriman, kesuksesan adalah tujuan yang tinggi dan harapan yang mulia. Itu adalah hal yang dicari oleh orang-orang yang beramal dan diupayakan oleh mereka yang berusaha dengan sungguh-sungguh.

Kesuksesan adalah kemenangan dan pencapaian kebahagiaan, baik itu dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Kesuksesan dunia adalah mencapai kenikmatan dan kelezatan dunia, sementara kesuksesan akhirat adalah meraih ridha Allah dan surga-Nya. Orang yang bijaksana dan cerdas adalah mereka yang mengarahkan pikiran dan pandangannya menuju kesuksesan akhirat. Itu adalah tujuan tertinggi dan akhir dari semua harapan! Yang memisahkan antara seseorang dengan pencapaian itu hanya kekuatan tekad, kesabaran dalam waktu, dan keteguhan hati.

Hamba-hamba Allah! Tidak mungkin meraih kesuksesan akhirat kecuali dengan iman dan amal shalih. Allah telah memuji orang-orang beriman atas iman dan amal mereka, kemudian menggambarkan mereka sebagai orang-orang yang berhasil, sebagaimana firman-Nya:

أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al-Baqarah: 5).

Dan Allah juga berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.” (Al-Hajj: 77).

Dan Allah berfirman:

فَأَمَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسَى أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُفْلِحِينَ

“Maka adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, maka mudah-mudahan dia termasuk orang yang beruntung.” (Al-Qasas: 67).

Puncak kesuksesan akhirat adalah dua kalimat syahadat, kunci Islam dan dasar agama. Rasulullah ﷺ bersabda: “Wahai manusia, ucapkanlah: La ilaha illallah, niscaya kamu akan berhasil.” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Hibban).

Orang yang menjalankan kewajiban-kewajiban Allah ta’ala akan meraih keberhasilan. Seorang Badui pernah datang kepada Nabi ﷺ untuk menanyakan hukum-hukum Islam dan Nabi mengajarkannya. Badui tersebut berkata: ‘Demi Dzat yang memuliakanmu, saya tidak akan melakukan yang sunnah, namun juga tak akan mengurangi sedikitpun yang telah Allah fardhukan atas diriku.’ Maka Rasulullah bersabda; “Dia beruntung jika ia jujur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Tugas utama yang membawa keberhasilan adalah shalat, sebagai ibadah utama dan tiang agama. Shalat menjadi pemisah dari godaan keburukan dan daya tariknya, serta menjadi pelindung dari tipu daya setan dan rayuannya. Tidak mengherankan jika di dalam adzan dan iqamah disebutkan kata ‘Al-Falah’ (kemenangan/kesuksesan), sebagaimana firman Allah:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ في صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) mereka yang khusyu’ dalam shalat mereka.” (Al-Mu’minun: 1-2).

Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Sesungguhnya amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka berhasillah dan beruntunglah ia. Jika shalatnya rusak, maka rugilah dan merugi.”  (HR. At-Tirmidzi).

Wahai kaum muslimin! Membersihkan diri dari dosa dan maksiat, bertaubat kepada Allah, serta kembali kepada-Nya, merupakan jalan menuju kesuksesan dan tanda kebaikan. Allah berfirman:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (An-Nur: 31).

Ingatlah kepada Tuhan dan nikmat-Nya, adalah salah satu sebab kesuksesan. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.” (Al-Anfal: 45).

Allah juga berfirman:

فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung.” (Al-A’raf: 69).

Barangsiapa yang memenuhi hak-hak sesuai dengan tuntutannya, dia akan meraih kesuksesan. Allah berfirman:

فَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ ذَلِكَ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Ar-Rum: 38).

Membersihkan diri dari syirik, kezaliman, dan akhlak buruk, adalah hal yang wajib untuk mencapai kesuksesan. Allah berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Asy-Syams: 9-10).

Ya Allah, peganglah tangan kami menuju ketaatan kepada-Mu, jauhkan kami dari segala hal yang mendatangkan kemurkaan dan larangan-Mu. Jadikanlah kami dari kalangan orang-orang yang bertakwa, dan golongan yang berhasil. Aamiin.

أَقُولُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، فَيَا فَوْزُ الْمُسْتَغْفِرِينَ

Aku mengatakan apa yang telah kalian dengar, dan aku memohon ampunan kepada Allah untukku dan untuk kalian. Oleh karena itu, mintalah ampunan kepada-Nya, wahai orang-orang yang mendapatkan keberuntungan bagi orang-orang yang bertaubat.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ بِجَمِيْعِ مَحَامِدِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى آلائِهِ وَعَوَائِدِهِ، وَأَشْهَدُ أَن لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

Segala puji bagi Allah dengan segala pujian-Nya, dan rasa syukur kepada-Nya atas segala nikmat dan karunia-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada-Nya, juga kepada keluarganya, para sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya dengan sebaik-baiknya.

Amma ba’du.

Wahai orang-orang beriman, jiwa manusia berada di antara kecenderungan menuju kebaikan dan menjauhinya. Kecenderungan menuju kebaikan akan menghasilkan komitmen pada ketaatan, sedangkan menjauhinya dapat diobati dengan membatasi diri pada kewajiban dan sebagian amalan sunnah. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan ada masa semangatnya, dan setiap masa semangat memiliki masa futur (kendur). Barangsiapa ketika futur ia kembali kepada sunnahku (ajaranku) maka beruntunglah dia. Dan barangsiapa ketika futur ia kembali kepada selain ajaranku, maka binasalah dia.” (HR. Imam Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma).

Ingatlah, betapa bahagianya seorang hamba ketika dia melihat timbangan amal perbuatannya terisi oleh amal-amal shalih, dan ringannya dari dosa-dosa serta kesalahan. Maka itulah keberhasilan dan kemenangan sejati. Allah berfirman,

فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung.” (Al-A’raf: 8).

Mari sampaikan shalawat dan salam kepada orang yang Allah utus sebagai rahmat bagi seluruh alam, petunjuk bagi seluruh makhluk, yaitu Muhammad bin Abdullah, Nabi Quraisy Hasyimi. Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam, dan berkah kepada beliau, keluarga yang baik dan suci, istri-istri yang adalah ibu bagi orang-orang mukmin, dan ridhailah keempat khulafaur rasyidin, para imam yang lurus, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, serta semua keluarga dan sahabat mereka. Serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Dan kumpulkanlah kami bersama mereka, dengan kebaikan dan kemurahan-Mu, wahai Yang Maha Pemurah dan Pemberi.

Ya Allah, muliakanlah Islam dan umat Muslim, pelihara agama ini, dan berikanlah kemenangan kepada hamba-hamba-Mu yang beriman. Ya Allah, angkatlah kesedihan orang-orang yang bersedih di antara kaum Muslimin, dan ringankanlah beban orang-orang yang tertekan, dan berikanlah kelapangan kepada orang-orang yang berhutang di antara orang-orang miskin. Sembuhkanlah penyakit kami dan penyakit kaum Muslimin dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ya Allah, amankanlah kami di negeri kami, perbaikilah imam-imam dan penguasa-penguasa kami, dan kuatkanlah imam dan penguasa kami dengan kebenaran, petunjuk, dan bimbingan. Ya Allah, berikanlah kesuksesan kepada mereka dan teguhkanlah mereka dalam memimpin negeri dan umat ini, ya Tuhan semesta alam. Ya Allah, bantu pasukan kami yang berjaga-jaga di perbatasan dan daerah-daerah pertahanan, jadilah Engkau penolong, pembela, dan penyokong bagi mereka.

Ya Allah, berlemah lembutlah terhadap saudara-saudara kami di Palestina. Ya Allah, jadikanlah mereka dalam perlindungan, jaminan, keamanan, dan kemurahan-Mu. Ya Allah, lindungilah Masjidil Aqsa. Dan jadikanlah ia dalam kemuliaan, ketinggian, dan perlindungan hingga hari pembalasan. Ya Allah, berikanlah kepada jiwa-jiwa kami kekuatan takwa. Sucikanlah jiwa-jiwa kami, Engkaulah yang paling baik dalam menyucikannya. Engkaulah pelindung dan pemeliharanya. Ya Allah, kami memohon segala kebaikan dari-Mu, baik yang bersifat mendesak maupun yang ditunda, baik yang kami ketahui dan yang belum kami ketahui. Dan kami berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan, baik yang kami ketahui maupun yang belum kami ketahui. Ya Rabb kami, terimalah amalan kami, karena sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan berikanlah ampunan kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.

Wahai hamba-hamba Allah, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90-91).

Ingatlah kamu kepada Allah, niscaya Allah ingat (pula) kepadamu, bersyukurlah atas segala nikmat, pemberian, dan karunia-Nya, niscaya Dia tambahkan untukmu. “Dan (ketahuilah) mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (Al-Ankabut: 45).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *