Khutbah

Khutbah Jum’at Masjid Nabawi 24 Jumadil Awwal 1445 H

Khutbah Jumat Masjid Nabawi

24 Jumadil Awwal 1445 H (8 Desember 2023)

Peringatan Dari Fitnah dan Penjelasan Agar Selamat Darinya

Oleh: Syaikh Dr. Husain Alu Syaikh hafizhahullahu ta’ala

Download Naskah Khutbah

Khutbah Pertama

الحَمْدُ للهِ العَلِيِّ الأَعْلَى، وَأَشْهَدُ أَلَّا إلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، -تَبَارَكَ وَتَعَالَى-، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ النَّبِيُّ الْمُصْطَفَى، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَتْقِيَاء.

Segala puji bagi Allah Yang Maha Tinggi, dan aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya -Maha Suci dan Maha Tinggi-. Dan aku bersaksi bahwa Nabi kita Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, Nabi yang terpilih. Ya Allah, limpahkan rahmat dan salam kepada beliau, kepada keluarganya, dan kepada para sahabat yang bertakwa.

Amma ba’du.

Wahai kaum Muslimin, bertakwalah kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi agar kalian mendapat keberuntungan dan kebahagiaan. Taatilah Allah agar kalian meraih kemenangan, mendapatkan keuntungan, dan meraih keselamatan. Allah berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ

Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al-Mu’minun: 1).

Umat Islam saat ini sedang menghadapi ujian dari berbagai sisi dan masalah yang beragam. Fitnah yang ancaman dan bahayanya semakin meningkat serta sebab-sebabnya yang bervariasi dan kompleks. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Tempat berlindung yang kuat bagi seorang muslim dari berbagai cobaan dan bahaya adalah kembali kepada Penciptanya, memegang teguh tali-Nya, mentaati perintah-Nya, dan mengikuti syariat-Nya yang agung. Allah berfirman:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ

“Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan salat.” (Al-Baqarah: 45).

Dan Allah berfirman:

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ

“Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah.” (Adz-Dzariyat: 50).

Dari sudut pandang ini, petunjuk kenabian datang dari Nabi yang sangat peduli terhadap keselamatan umatnya. Dalam wasiatnya yang abadi, beliau ﷺ bersabda: “Beribadah di masa haraj (sulit) itu layaknya berhijrah kepadaku.” (Hadis riwayat Muslim).

Kata “الهَرْجُ” merujuk pada zaman perang dan pembunuhan, waktu ketakutan dan kecemasan, serta saat ketidakpastian dalam urusan manusia, ketika mereka menghadapi berbagai masalah dan ujian yang mereka takuti di berbagai aspek kehidupan mereka. Keadaan mereka tidak teratur dan dalam keadaan bingung, seperti yang kita alami saat ini. Ketika itu, satu-satunya jalan keselamatan bagi kaum Muslim adalah berlindung kepada Tuhannya  subhanahu wa ta’ala dan kembali kepada-Nya, mengatur diri mereka sendiri, perilaku mereka, dan tindakan mereka sesuai dengan syariat-Nya, dan sesuai dengan perintah Rasul-Nya ﷺ.

Inilah metode kenabian yang mengangkat nilai ibadah pada zaman fitnah, karena orang-orang dihadapkan pada berbagai masalah akibat fitnah, termasuk permusuhan, ketidakadilan, kebohongan, dan pertengkaran, yang semuanya dilarang dalam agama Allah. Bahkan, banyak dari mereka yang teralihkan dari kebenaran di tengah-tengah fitnah. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ memberi petunjuk agar hijrah seperti hijrah menuju kepadanya pada masa fitnah.

Dan sesungguhnya, siapa pun yang melihat dunia Islam kita sekarang, akan menemukan bahwa setiap kali datang cobaan dan terjadi fitnah, beberapa orang dari mereka berupaya untuk memecah belah umat ini dan menuduh satu sama lain dengan hal yang tidak sesuai dengan manhaj yang telah ditetapkan Allah ta’ala. Mereka lalai dalam memegang tali Allah, menghasilkan perpecahan dan pertentangan. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah, wahai kaum Muslim, dan waspadalah agar jangan menjadi alat bagi setan dan lisan bagi musuh. Musuh-musuh tidak takut akan sesuatu kecuali persatuan umat muslim dengan Kitab Rabb mereka, kesatuan barisan mereka, persatuan kata-kata mereka, kerjasama mereka dalam kebaikan, kesabaran mereka dalam taat kepada Rabb mereka, menjalankan metode agama mereka, dan menangani fitnah dan ujian yang menimpa mereka, dengan pandangan yang benar, usaha yang penuh rasa takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla mempertimbangkan tanggung jawab, dan mencapai kepentingan ummah.

Oleh karena itu, penuhilah diri kalian, wahai kaum muslimin, dengan apa yang menjaga kepentingan agama dan dunia kalian. Siapkanlah diri dengan sebaik-baiknya untuk menjaga hal tersebut. Dan yang terbesar di antaranya adalah mempertahankan syariat Allah ta’ala dan berjalan di atas petunjuk Nabi ﷺ.

Wujudkanlah ibadah kerjasama yang produktif, persaudaraan murni dalam agama dan keyakinan, cinta Islam, dan kesetiaan kepada Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.” (QS. Al-Anfal: 45-46).

Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia.” (HR. Muslim).

Maka hadapilah, wahai kaum Muslim, semua fitnah dengan ketaatan yang murni kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Patuhi petunjuk-petunjuk dari Rabb kalian dan kalian akan selamat dari gurun fitnah dan badai ujian, terutama di zaman-zaman seperti ini, di mana musuh-musuh berusaha dengan segala tipu daya untuk merugikan Islam dan umat Muslim dengan berbagai jenis keburukan. Tidak ada jalan keluar dari situ kecuali dengan hijrahnya kaum muslimin dari kemaksiatan kepada ketaatan, dan menjauhi larangan-larangan. Allah berfirman,

وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

“Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imran: 120).

Karena itu, tidak ada petunjuk, kemenangan, kekuatan, stabilitas, keamanan, dan ketenangan kecuali dengan berpegang teguh pada agama mereka dan memberlakukan syariat Rabb mereka. Allah berfirman,

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.” (QS. Ali Imran: 139).

إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (QS. Muhammad: 7).

Di sini saya ingin menambahkan catatan: bahwa fitnah bisa masuk dalam hidup seseorang bahkan dalam shalatnya. Saya melihat beberapa muslim teralihkan dari mendengarkan khutbah karena sibuk dengan ponsel mereka, dan ini adalah perilaku yang tidak sesuai dengan metodologi Nabi. Takutlah kepada Allah, wahai kaum Muslim, dan semoga Allah memberikan petunjuk kepada langkah-langkah kita dan melindungi kita dari kejahatan fitnah, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Allah adalah Penolong yang sebenarnya, hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلِي الصَّالِحِينَ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، الْحَقَّ الْمُبِينَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, pelindung orang-orang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, yang hak yang nyata. Dan aku bersaksi bahwa Nabi kita Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, berikanlah shalawat, salam, dan berkah kepada beliau beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.

Amma ba’du.

Wahai kaum muslimin! Jalan keluar dari setiap fitnah yang terjadi hanya dapat terwujud dengan memperbaiki dunia ini sesuai dengan agama Allah dan membangun bumi ini dengan syariat Allah ta’ala. Seperti yang dinyatakan dalam firman-Nya:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69).

Bagi mereka yang menjadikan kehidupan dan perilaku mereka berlandaskan ketakwaan kepada Allah ta’ala, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan dan kemudahan serta pahala yang baik dari setiap cobaan dan fitnah. Sebagaimana firman-Nya:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” (QS. At-Talaq: 2).

Ingatlah, termasuk amalan terbaik adalah banyak bershalawat dan salam kepada Nabi yang terpilih, semoga Allah memberikan shalawat, salam, dan berkah kepadanya, keluarganya, dan seluruh sahabatnya.

Ya Allah, ampunilah semua muslim dan muslimah, yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Ya Allah, ampunilah orang-orang yang telah meninggal di antara kaum muslimin yang bersaksi atas keesaan-Mu dan kenabian Rasul-Mu. Ya Allah, turunkanlah keridhaan-Mu kepada mereka, ya Maha Pemurah di antara yang pemurah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa mereka, hapuskanlah keburukan-keburukan mereka. Ya Allah, ridhai mereka dan ridhailah kami. Ya Allah, lindungilah kami dan lindungilah kaum muslimin dari segala arah, dari depan kami, dari belakang kami, dari kanan kami, dan dari kiri kami. Kami berlindung dengan kebesaran-Mu agar tidak dilanda malapetaka dari bawah kami. Ya Allah, jadikanlah kehidupan dan kematian kami dalam keadaan Islam. Ya Allah, berikan petunjuk kepada kami dan beri pertolongan kepada penguasa kami. Ya Allah, berikanlah keselamatan dan kesejahteraan kepada kami, wahai Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Ya Allah, bimbinglah dan berikan kemenangan kepada seluruh pemimpin kaum muslimin agar berjalan sesuai dengan yang Engkau ridhai.

Ya Allah, jadikanlah muslimin bersatu dalam kebaikan. Ya Allah, satukanlah kalimat mereka dalam kebenaran dan takwa. Ya Allah yang Hidup dan Berdiri sendiri, kami memohon agar Engkau memberikan kepada jiwa-jiwa kami ketakwaan. Ya Allah, sucikanlah jiwa-jiwa kami, karena Engkaulah Yang Maha Menyucikan. Ya Allah, jadikanlah kami sebagai sebab dan kunci bagi segala kebaikan, dan sebagai penghalang bagi segala kejahatan, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Ya Allah, jadikanlah kami dari orang-orang yang mencintai kaum muslimin sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Ya Allah, jadikanlah kami dari orang-orang yang mencintai kaum muslimin apa yang mereka cintai untuk diri mereka sendiri. Ya Allah yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.

“Wahai hamba-hamba Allah, ingatlah Allah dengan mengingat-Nya sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Surah Al-Ahzab: 41-42).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *